JAKARTA - Bahasa Indonesia secara syarat yang telah ditentukan sebenarnya sudah memenuhi syarat untuk menjadi bahasa internasional atau bahkan dunia.
Ahli Sastra dan Sosial Budaya Universitas Indonesia, syarat yang sudah terpenuhi antara lain jumlah penutur bahasa Indonesia lebih besar dibanding penutur bahasa Inggris.
Selain itu, luas penyebaran bahasa Indonesia sudah merambah ke berbagai negara di dunia dan banyak dipelajari oleh warga negara lain.
“Saat ini saja sudah banyak perguruan tinggi di kota-kota besar di banyak negara yang mengajarkan bahasa Indonesia,
Ahli Sastra dan Sosial Budaya Universitas Indonesia, syarat yang sudah terpenuhi antara lain jumlah penutur bahasa Indonesia lebih besar dibanding penutur bahasa Inggris.
Selain itu, luas penyebaran bahasa Indonesia sudah merambah ke berbagai negara di dunia dan banyak dipelajari oleh warga negara lain.
“Saat ini saja sudah banyak perguruan tinggi di kota-kota besar di banyak negara yang mengajarkan bahasa Indonesia,
Tak hanya syarat, desakan dari berbagai negara agar pemerintah Indonesia mendirikan Pusat Pengkajian Bahasa Indonesia di luar negeri, untuk mempermudah mereka belajar bahasa Indonesia pun terus bergulir.
Terdengar cukup membanggakan ya, mengingat banyak dari warga Indonesia justru mengikuti tren menggunakan bahasa maupun istilah asing.
Terdengar cukup membanggakan ya, mengingat banyak dari warga Indonesia justru mengikuti tren menggunakan bahasa maupun istilah asing.
Di tengah tren masyarakat Indonesia yang gemar menggunakan bahasa asing, hal sebaliknya justru dirasakan oleh para pelaku bisnis dari luar negeri.
Para pebisnis itu justru mendesak Badan Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional untuk segera membuatkan Pusat Pengkajian Bahasa Indonesia di luar negeri.
Para pebisnis itu justru mendesak Badan Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional untuk segera membuatkan Pusat Pengkajian Bahasa Indonesia di luar negeri.
desakan tersebut kebanyakan datang dari Australia, Jepang, Korea, Filipina, Amerika Serikat, Mesir, dan juga China. Hal ini menurutnya, lebih kepada kepentingan ekonomi.
Selain itu, lanjut, negara-negara tersebut melihat Indonesia sebagai pangsa pasar yang besar untuk melakukan kegiatan ekonomi, sehingga merasa sangat perlu untuk mengajarkan para karyawannya bahasa Indonesia.
hal sulit yang dihadapi jika ingin bahasa Indonesia mendunia adalah perlunya dukungan politik dari pemerintah Indonesia. Pasalnya, kemauan untuk mengganti bahasa dunia ada pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang notabene,dikuasai oleh Amerika Serikat.
“Peluang itu ada saja, tinggal kemauan PBB. Cuma masalahnya PBB dikuasai Amerika Serikat, itu yang mungkin agak sulit. Kemudian tinggal kemauan ahli bahasa dan menteri luar negeri harus mampu meloby, karena ini juga persoalan politik,
Sebetulnya, bahasa Indonesia sudah diterima di kawasan ASEAN, walaupun belum secara resmi. Namun, lanjut dia, bahasa Indonesia sudah banyak digunakan seperti di negara Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan negara lainya. Hanya persoalan dialek yang berbeda-beda di tiap negara.
Bukti negara lain juga mempelajari bahasa Indonesia juga terjadi di Korea Selatan mencontohkan, di KBRI Seoul Korea Selatan tiap tahunnya diselenggarakan lomba pidato menggunakan bahasa Indonesia yang pesertanya khusus warga Korea Selatan.
Dia melihat, antusiasme yang tinggi dari warga Korea dalam mengikuti pidato bahasa Indonesia ini merupakan bentuk pemerintah melalui KBRI ingin menyebarkan pengaruh budaya dan bahasa Indonesia kepada negara lain, sekaligus menjadi bukti bahwa negara lain pun turut menyukai bahasa Indonesia.
Dia melihat, antusiasme yang tinggi dari warga Korea dalam mengikuti pidato bahasa Indonesia ini merupakan bentuk pemerintah melalui KBRI ingin menyebarkan pengaruh budaya dan bahasa Indonesia kepada negara lain, sekaligus menjadi bukti bahwa negara lain pun turut menyukai bahasa Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar